Powered By Blogger

Monday, March 28, 2011

sebuah renungan kawan

melihat Angelina Sondakh (istri alm. Adjie Masaid) di suatu acara yang ditayangkan televisi swasta, memutar kembali kenangan kita pada betapa mesra dan kompaknya mereka ketika semasa bersama dahulu. Jika melihat mereka, saya kadang berfikir bahwa merekalah pasangan yang paling serasi dan paling kompak baik dalam hal pekerjaan maupun dalam hal percintaan. Melihat mereka membuat saya terkadang berangan-angan 'ingin sekali saya memiliki pasangan yang sangat penyayang dan bertanggung jawab seperti Al. Adjie Massaid.

Melihat ketegaran Angelina Sondakh, seakan mengajarkan kita bahwa perempuan memang tak harus selalu menjadi feminin untuk disebut sebagai perempuan. Perempuan justru harus lebih kuat dan bisa berperan bagi dirinya sendiri, keluarga, maupun kawan-kawan disekelilingnya. Kita berkaca dari mba Angie, ia yang kini tanpa suaminya di sisinya, tetap masih bisa berdiri tegak dan tegar menghadapi semua cobaan. Cobaan ini dirasa mungkin sangat berat, tapi subhanallah, saya benar-benar salut kepada beliau, tanpa ragu ia masih berdiri tegak dengan perlahan bangkit, mengurusi semua urusan yang belum diselesaikan suaminya, tetap berusaha tegar di depan anak-anak nya, dan tetap melanjutkan hidup.

Kawan, dari sinilah kita sepatutnya mencontoh perjuangan beliau menyingsingkan kesedihan pribadi, meskipun sedih itu tak berujung, demi hidup nya dan hidup anak-anak yang ditinggalkan almarhum. Because Life must go on.

No comments:

Post a Comment