Ada tangan yang menggenggam asa, ada pula tangan yang melepas raga
Jika untaian kata bisa melukiskan rasa, mengapa tak diungkap sebelum lidah kelu?
Jika raga bisa birsikap, maka mengapa ia malah membeku tak runtuk mengurai?
Maaf, aku memang pandai membaca kata dan merangkai nya, namun aku bukan pembaca makna..
Jika harus tiba waktu itu maka akan tiba..
Lihat...
Aku dan payungku masih membuka, masih menunggu hujan..
Lihat..
Aku dan payungku masih berdiri dibawah rintikanna..menanti pelangi
Ada tangan yang ternyata rela melepas raga..
Payung itu kini menunggu sendiri di bawah hujan
Karena tangan itu kini pergi di bawah rintik hujan
Berteduh di tempat hangat dan aman
Di tempat yang menawarkan minuman hangat
Menawarkan genggaman jiwa yang nyaman
Dipeluk, di sanjung, dan aman..
Tentang pelangi, cukuplah...
Pelangi itu pada akhirnya hanya ada sekejap saja sayang..
Tak pernah lama,,
Maka aku lebih memilih rasa aman dan nyaman ini
Maka aku lebih memilih pelukan hangat ini
Aku menikmati suasana ini
Kini, tangan ku menggenggam raga yang lain
nice....:)
ReplyDeletethank you :)
ReplyDelete