Powered By Blogger

Monday, March 28, 2011

entahlah

Beranjak pada suatu masa dikala angin berhenti bersemilir
Ia beralih malah mengalunkan debu
Kering, tandus, dan usang
Serasa tak berpijak ilalang pun tergoyang
Melambai terbuai belaian
Anggun, mempesona, dan gemulai
Seakan ingin membakar
Mentari pun menyengat taida tara
Terik, dahaga, dan sengsara
Tepian pun kini tak lagi jauh dipandang mata
Biru warnanya kini bisa kulihat
Khas baunya kini bisa ku hirup
Namun segar rasanya belum jua bisa kukecup
Rindu akan hadirnya ini menambah dahaga yang sedari dulu terpendam
Oh, wahai sang dewi biru...
Bisakah ku menjemput dirimu
Bisa kah ku reguh segarmu
Ingin kulepas kerinduan yang telah semenjak jauh hari membuncah didadaku
Hingga ujung kerongongan ku pun ikut meneriakkan namamu
Tetes dari setiap aliran tubuhmu,,begitu ku harapkan..
Kau lah Sang Pemberi Kehidupan

No comments:

Post a Comment