Aku setengah berdiri menyadari semua ini
Nestapa kiranya yang dihembus kan angin itu
Ada kejora menari-nari di atas ubun-ubun
Berbaur berpendar dengan cahaya lampion
Menari memutar serupa beliung yang melliuk
Nian lembut suara itu mendayu
Aku berdesir, Tuhan
Tuhan, Aku berdesir
Rasa inilah rasa remuk redam kegelisahan akan masa depan
Kita takabur akan sejatinya Tuhan
Ingin mendahului apa yang di rahasiakan
Timpang
Kita telah berjalan timpang
Mengambil alunan dalam sebuah jalan lentingan yang khilaf
Tuhan cukup jangan hukum aku
Tuhan cukup jangan godam aku
Aku hanya khilaf
Khilaf Tuhan
No comments:
Post a Comment