Powered By Blogger

Tuesday, March 29, 2011

aku tentang 'khilaf'


Aku setengah berdiri menyadari semua ini
Nestapa kiranya yang dihembus kan angin itu

Ada kejora menari-nari di atas ubun-ubun
Berbaur berpendar dengan cahaya lampion
Menari memutar serupa beliung yang melliuk

Nian lembut suara itu mendayu
Aku berdesir, Tuhan
Tuhan, Aku berdesir
Rasa inilah rasa remuk redam kegelisahan akan masa depan
Kita takabur akan sejatinya Tuhan
Ingin mendahului apa yang di rahasiakan

Timpang
Kita telah berjalan timpang
Mengambil alunan dalam sebuah jalan lentingan yang khilaf

Tuhan cukup jangan hukum aku
Tuhan cukup jangan godam aku
Aku hanya khilaf
Khilaf Tuhan

No comments:

Post a Comment