Tuhan...
Aku tenggelam dalam asa yang gamang
Aku berlumur mimpi suram yang tak terbayang
Langkah ini seolah titian angin
Tertapaki namun dingin
Tuhan...
Aku bersimpuh pada penyakit yang paling nista
Tiada obat yang bisa ku teguk untuk sembuh
Tiada air yang bisa ku reguk untuk lepas dahaga
Tuhan...
Penyakit ini menjalar ke seluruh raga
Lebih parah ia berasal dari jiwa
Datang dari asa yang terpaut dalam
Dari tempat yang tak bisa didiagnosa
Aku...
Orang yang selalu memelihara dengki
Benci seolah sarapan pagiku
Dendam pun kerap menjadi lauk pauk ku
Hasud pun akan segera jadi air minum ku
Tamatlah aku terlumuri para penyakit hati
Dekatlah aku akan menjadi pendusta Mu Tuhan...
Aku hilang arah
Apa yang harus aku perbuat?
Tuesday, April 17, 2012
Saturday, January 28, 2012
Yang Aku Tulis, Ternyata.....
Lembar baru pada buku putih bersampul coklat ini
Ia halaman ke tiga puluh
Pensil kuning yang masih panjang ini
Masih tergenngam dalam tangan
Masih memutar otak ini
Menyerbu imaji
Mendobrak isi otak
Melengok fikir apa untuk dikuak
Aku terlempar jauh pada waktu lalu
Aku fikir tak pantas digunjing
Tak pantas senyum pun disungging
Karena itu hanyalah kelabu
Tau tidak?
Aku ingin menggonggong seperti anjing
Meludah tepat pada namanya
Aah, baiklah....
Ia memang tak pantas untuk digunjing
Tapi....
Biarlah kertas ini malam ini kosong
Karena yang aku tulis ternyata.....Bukan sesuatu apapun....
Ia halaman ke tiga puluh
Pensil kuning yang masih panjang ini
Masih tergenngam dalam tangan
Masih memutar otak ini
Menyerbu imaji
Mendobrak isi otak
Melengok fikir apa untuk dikuak
Aku terlempar jauh pada waktu lalu
Aku fikir tak pantas digunjing
Tak pantas senyum pun disungging
Karena itu hanyalah kelabu
Tau tidak?
Aku ingin menggonggong seperti anjing
Meludah tepat pada namanya
Aah, baiklah....
Ia memang tak pantas untuk digunjing
Tapi....
Biarlah kertas ini malam ini kosong
Karena yang aku tulis ternyata.....Bukan sesuatu apapun....
Subscribe to:
Posts (Atom)