Powered By Blogger

Wednesday, August 10, 2011

Kiri itu ada karena Kanan

Pernah merasa diabaikan? Pernah merasa ditinggalkan? Jawabannya pasti "Ya". Terlepas dari apakah orang yang mencampakkan mu melakukannya secara sengaja ataupun tidak. Perasaan terabaikan kerap kali datang ketika keberadaan kita memang sama sekali tidak memiliki pengaruh yang signifikan bagi orang tersebut. Kita seolah hanya menjadi "boneka hiasan" bagi kehidupan orang lain. mengapa tidak saya sebutkan saja "pelengkap kehidupan orang lain"? Karena pada dasarnya ketika kita (orang yang tercampakkan dan terabaikan) mejadi sekadar pelengkap bagi orang lain (yang mencampakkan kita) itu artinya bahwa kta berguna bagi kehidupan mereka, ya paling tidak telah melengkapi. Ya, hanya sekedar pelengkap, tidak lebih!

Sesungguhnya, hasrat untuk diakui adalah kerinduan manusia yang paling mendasar (-a friend's quotation). Kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang mempertegas bahwasanya manusia memang selalu ingin dianggap keberadaannya. Bagaimana mungkin kita akan merasa kita ini hidup, sementara orang lain tak pernah "melirik" keberadaan kita, bahwa kita memang benar ada!? Menyedihkan memang. Terkadang orang yang mencampakkan kita lupa bahwa kita juga punya rasa. Punya hasrat ingin diakui seperti kutipan dari seorang teman tadi.

Apapun alasannya, apapun hal yang melatarbelakangi perlakuan mereka terhadap sesuatu yang disebut ignorance, mereka sebenarnya telah melukai dan menggerogoti perasaan seseorang yang lain secara perlahan (namun pasti). 

Entah atas dasar kekecewaan saya terhadap seseorang atau memang ini adalah perwujudan untuk mewakili perasaan kebanyakan orang (mungkin), saya memang benci disisihkan, benci dianggap tidak ada, atau benci ketika keberadaan saya memang tidak diperthitungkan. Terlepas dari apakah peran saya dalam kehidupan orang-orang di sekeliling saya memang benar-benar bermutu ataupun tidak. Jikalaupun memang kontribusi saya terhadap kehidupan orang lain memang tidak terlalu signifikan, apakah wajar saya ini disingkirkan. Bolehlah orang menimbang besar kecilnya karya saya, bagus tidak nya apa yang telah saya lakukan. Tapi bukan menjadi hak mereka untuk menghakimi saya dan menjadi saya seseorang yang memang tidak terlalu penting untuk diperhitungkan! I'm a human being, I deserve to be loved.  

Alangkah jauh lebih baik jikalau kita sebagai makhluk yang dibekali akal dam fikiran untuk dapat menghargai satu sama lain. Jauh lebih bijak jikalau kita senantiasa menilai seseorang bukan dari apa yang telah diperbuat melainkan kenapa orang tersebut berbuat sesuatu (It's better to not see what people have done, but why people done it). Berjalanlah beriringan, ketika tangan kananmu tidak dapat menuntun orang lain, gunakanlah tangan kirimu. Anggaplah keberadaan tangan kirimu karena ia benar-benar ada.

Wednesday, August 3, 2011

hening itu hidup

Aku bermukim dalam sepi
Tanpa batas tanpa tepi
Berdiri dalam kesendirian
Hanya dia yang jadi teman
Kesunyian!

Alam ini terlalu luas
Maka aku berdiam disini
Membiarkan raga ini tak lepas
Mengutuk hanya dengan berdiam diri

Aku malas
Bertemu banyak muka
Bertatap beribu mata
Bersapa berjuta senyum
Aku hanya ingin sendiri


#berdiam-dari-pagi-hingga-petang

fikir-lagi-fikir

Ada yang salah tentang kita

Ada yang berbeda dengan rasa

Ada yang tersembunyi lewat kata

Gadis

Seseorang bercerita
Tentang lelaki idamannya
Kepada ibunya
Di dalam kereta

Berkisah tentang hati
Yang terpikat sosok diri
Nampak tak bisa pungkiri
Tak pula dapat sembunyi


#dalam kereta di sebuah perjalanan

Apa Namanya Ini?

Masih dalam momen menanyakan apa
yang sebenarnya terjadi
antara aku dan dia
Ada tapak lain yang datang dalam sebuah ketidaksengajaan
atau ini kesengajaan?

Masih bertanya tentang kisah hati
Sudah ada jelaga lain menawarkan perjalanan
Apakah ini rencana Tuhan?
Ataukah ini godaan setan?

Aku masih belum pulih
Dari luka terabaikan
Ada tangan yang datang
Terulur disaat yang tepat

Aku coba kuatkan imanku
Aku coba redamkan nafsuku
Aku ingin berpegang pada satu
Aku ingin Tuhan memegangku
Memegang rasaku untuk satu
Ada sesuatu tentang tanah ini
Ranah budaya dan mitos
masih mekar disini
Ada intrik di tanah ini
Kuasanya sesumbar sedari dulu

Ia tenang dalam legam
eksotika tanah paling barat pulau jawa
Ia gegap dalam gempita
Hanya tersimpan dalam cerita

Ada ketenangan yang kucium
Kesunyian yang ku hirup
Ketenagan dalam ruang
Magis yang tak dapat ditepis

Ada sesuatu tentang tanah ini

Pernah ia jadi sesumbar keuatan magis
Pernah ia jadi eksotika bumi
Merengkuh jemari tatar sunda
Dikata dari sinilah asalnya

Kaki ini berpijak kini di tanah ini
Tanah disangka awal leluhur
Tanah sangkaan asal saripati sunda
Tanah dengan karun keindahan

Ini Kami

Ketika banyak kata diumbar
Ketika banyak aksi tak terbukti
Ketika kelayakan kata dipertanyakan
Ketika nyata kini tersamar

Mereka itu berdasi rapi
Mereka itu berbicara rapi
Rupanya santun dengan ilmu adiluhung
Tatapannya pun yakin ia tegap mengabdi

Tapi kami
Kami ingin melihat yang tersembunyi
tepatnya yang disembunyikan
Ada semburat lakon dibalik sosok itu

Ada bayang lain terpantul dari cermin
Ia berdasi, tapi mencekik
Ia berilmu, tapi tak berguru
Ia seolah mengabdi, padahal menggerogoti

menyedihkan!